Persiapan Nadhisa sudah dimulai sejak pagi-pagi sekali di sekolah. Walaupun pentas baru dimulai pukul 11.00 siang, tetapi anak-anak melakukan persiapan latihan akhir dan gladiresik terlebih dahulu sebelum berangkat menuju Citos. Beberapa kali latihan bersama sehingga akhirnya anak-anak merasa cukup siap, maka persiapan dilanjutkan dengan berdandan serta langsung menggunakan pakaian kostum untuk pentas. Mama Sari ikut mendampingi Dhisa dari pagi hingga siang, dan bersama-sama dengan seluruh tim tari TK PL dan ibu-ibu pendampingnya berangkat menuju Citos dengan persiapan yang matang.
Festival tari anak ini terdiri dari 2 kelompok besar, yaitu kelompok anak-anak di kelas TK serta kelompok bebas. Untuk kelompok anak-anak TK sendiri terdiri dari beberapa grup termasuk dari TK Pangudi Luhur. Hari Jumat adalah khusus untuk penyisihan guna menentukan 8 grup terbaik yang layak maju ke babak Final di hari Minggunya. Maka pada hari Jumat itu, kita semua berdoa mudah-mudahan TK PL bukan termasuk dari 2 grup yang tersisih. Cukup mudah memang jika melihat perbandingan untuk bisa maju ke babak final yang hanya 3:4, tapi tetap saja semua orang tua berharap-harap cemas TK PL bisa terpilih untuk lanjut ke babak selanjutnya.
Melihat anak-anak menari di atas panggung memang membuat perasaan kita menjadi bangga, karena dengan latihan yang mungkin hanya sekedarnya tetapi melihat keberanian anak-anak kecil kita untuk tampil dan memperagakan tari sangatlah luar biasa. Ditambah dengan kostum dan dandanan yang membuat mereka semua bertambah cantik dan terlihat sangat dewasa. Apapun hasil yang diperoleh buat kita tidaklah terlalu penting. Yang penting adalah dengan mereka berani untuk tampil di depan umum, itulah kemenangan yang sesungguhnya.
Babak penyisihan ternyata membuahkan hasil yang menggembirakan. Grup tari TK PL ternyata berhasil maju ke babak final, dan oleh karena itu, persiapan lebih matang langsung dimulai kembali sejak pagi di hari Minggu sebelum acara babak final dimulai. Mungkin karena adanya perubahan jumlah anak yang karena salah satu sebab, membuat 1 orang terpaksa batal ikut, mbak Sinta sang guru tari berfikir untuk mengubah sedikit koreografi nya di hari Minggu itu. Mungkin karena belum terbiasa dengan perubahan gaya baru ini yang dipelajari di hari yang sama sebelum bertanding, maka saat pentas anak-anak tampak sedikit mengalami kesulitan. Akhirnya TK Pangudi Luhur gagal merebut satu gelar pun dari 6 gelar yang disiapkan bagi 8 tim yang ada. Mudah-mudahan di kesempatan yang lain, anak-anak bisa mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.....jangan menyerah ya Nadhisa...Papa Yudhi dan Mama Sari akan tetap mendukung Dhisa.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar