Senin, 15 Maret 2010

Akhir Minggu ini...

Minggu lalu karena ada si Upit datang, 2Ds (Dhisa & Dhimas) senang sekali. Selain bisa bermain sama-sama, mereka pun juga sayang sama si Upit. Sambutannya pasti meriah kalau melihat si Upit datang. Tidak terasa sudah keilhatan besar dan saat duduk pun si Upit juga sudah bisa tegak posisinya. Sayangnya Papa dan Mama-nya sekarang ini sangat sibuk sekali sehingga jarang mampir ke Rumah Pejaten. Sering-nya mereka stay di rumah Opa Edi dan Oma Grace di Biak.






Minggu ini kami menghabiskan waktu sendiri saja, karena Akung Tato, Uti Nana, Uti Wenny, Uti Adhe, Udi Dini, sedang mengikuti tour ke Hongkong, China. Tidak seperti akhir minggu biasa yang biasanya kita habiskan dengan bersepeda, kali ini 2D hanya menghabiskan waktu jalan-jalan ke PI Mall (tempat favorite kita) serta nonton film di bioskop dengan Papa Yudhi dan Mama Sari. Juga karena mulai sekarang Nadhisa sudah mulai dengan kursus gambar di Global Art, Kemang pada hari Sabtu jam 10 pagi hingga 11.30 siang, sehingga kita baru keluar dari Rumah Kecapi jam 9 pagi.

Nadhisa memang punya bakat dalam hal seni, apalagi kalau melihat hasil colouringnya di sekolah. maupun di rumah Kombinasi warna yang dia pakai saat mewarnai menurut kita cukup luar biasa khususnya utuk anak seumuran dia. Makanya kita putuskan untuk memberikan dia les gambar sehingga dia bisa lebih mengekspresikan bakan seni-nya tersebut. Karena jam les-nya cukup panjang, 1,5 jam, maka Sabtu kemaren sambil menunggu dia selesai, Dhimas kita ajak ke barber shop karena kebetulan saat itu sudah cukup gondrong. 

Dhimas kita ajak ke tempat salon anak-anak yang ada di daerah Kemang. Kebetulan kita juga sudah cukup sering mengajak anak-anak, khususnya Dhimas, untuk gunting rambut di salon ini karena kebetulan lokasinya tidak jauh dari Rumah Pejaten. Hebatnya, Dhimas sendiri yang menginstruksikan mas-mas hairdresser-nya..."mas, mau yang sampingnya dipotong, tengahnya ada rambutnya...." Wah...gaya pilihan Mohawk. Ini karena kita habis nonton film 'Glee' yang salah satu pemainnya memiliki potongan rambut Mohawk. Tapi potongannya tidak sampai plontos sekali, cukup dipotong pendek yang penting kelihatan bagian tengahnya lebih tebal seperti Indian. Dan ternyata setelah selesai, memang terlihat gagah dan keren...ck..ck..ck.. Selesai potong rambut, kita kemudian menjemput Nadhisa dan kemudian ke PIM untuk mengajak anak-anak mian di arena permainan anak. Sore-nya kita pulang ke Rumah Pejaten dan menginap di sana.


Weekend ini si Upit tidak mampir ke Rumah Pejaten. Mungkin karena lmemang lagi sepi sehingga kalaupun mampir, kasihan dia tidak ada yang mengajak main. Biasanya kalau Upit datang, 2D pasti sangat antusias dan selalu mengajak Upit bermain. 

Hari Minggu setelah kita ke Gereja kita sarapan pagi di Oen Pao, salah satu tempat favorit keluarga Suryo untuk sarapan setelah pulang dari gereja. Hanya kita ber-empat, keluarga Jatipadang dan keluarga Akri tidak nampak pada pagi ini. Mungkin karena pentolan keluarga Jatipadang, Uti Ade, sedang ikut tour ke China sehingga Oom Gendon dan Tante Ceplik mungkin punya acara masing-masing pagi ini. Dan setelah kita selesai sarapan, kita kemudian bersiap-siap untuk kembali ke PIM. Kali ini bukan untuk main tetapi untuk menonton "Alice in Wonderland 3D". Sebenarnya ini acara tante Lana yang sehari sebelumnya sudah mengajak Nadhisa untuk nonton bareng, dan awalnya hanya ber-2 saja. Tapi karena si Dhisa tidak mau pergi kalau tidak dengan Mama Sari, dan kalau Mama Sari ikut si Dhimas pun juga ingin ikut, maka sakhirnya ekalian Papa Yudhi ikutan juga. Malahan justru yang awalnya ngajak nonton, si Tante Lana, malah nggak jadi ikut dan malah keluarga Kecapi yang justru komplit. 

Tadinya sempet kuatir karena anak-anak belum pernah nonton film 3D yang harus menggunakan kaca mata khusus, dan juga kuatir nanti malah mereka tertidur di dalam. Tetapi ternyata kita salah dugaan karena 2D ternyata sudah bisa menikmati film-nya, walaupun kadang-kadang Dhimas selalu melepas kaca-mata 3D saat menonton....bosen ya, Dhimas? :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar