Selasa, 29 Juni 2010

Ketagihan Novel-nya Michael Scott

Terkadang saat urusan kantor dan kesibukan yang ada tidak teratur datang-nya, kadang-kadang bengong karena tidak ada yang dikerjakan, kadang-kadang terpaku di layar monitor karena terlalu banyak kerjaan, dan kadang-kadang jenuh karena bengong dan terlalu banyak kerjaan. Cara yang paling mudah untuk pelarian adalah dengan membaca sesuatu yang jauh dari masalah fakta ataupun logika, tetapi mampu membuat rileks pikiran. Oleh karena itulah saya memutuskan untuk mencoba membaca salah satu novel yang sebenarnya merupakan novel lama yang ditulis oleh Michael Scott pada tahun 2007, yang merupakan novel berseri dengan judul utama The Secrets of The Immortal Nicholas Flamel.


Awalnya sih iseng-iseng saja karena tertarik dengan desain tampilan muka dari buku ini, penuh warna dan simbol mistis yang sering dijumpai di buku-buku tentang dongeng sihir maupun fiksi. Melihat sinopsis singkat di bagian belakang buku, sepertinya novel ini bukan novel drama ataupun novel sejarah ataupun novel lainnya yang menurut saya membosankan. Yakin dengan isi novel yang memiliki alur cerita seperti novel-novel karangan Dan Brown, salah satu penulis favorit saya, maka saya putuskan untuk membeli novel ini. Saat itu kebetulan yang terlihat adalah yang berjudul The Alchemist, dan sempat bingung yang mana sebenarnya judul buku ini...The Alchemist-kah atau  The Secret of The Immortal Nicholas Flamel...ah, biar saja. Judul tidak penting, yang penting isinya. Begitulah pandangan saya ketika saya putuskan untuk membeli buku itu pertama kali di salah satu toko buku ternama di Jakarta.

Setelah membaca beberapa bab, ternyata isi cerita memang sesuai dengan harapan saya. Dengan menggunakan tokoh-tokoh yang mungkin memang nyata, cerita yang dibawakan mampu membawa saya hingga cukup nyaman dan justru semakin bisa menikmati isi ceritanya. Terus terang saya memang senang dengan cerita-cerita fiksi yang berbau mitologi ataupun dongeng, apalagi kalau dihubung-hubungkan dengan potongan-potongan sejarah yang memang sungguh-sungguh ada dan nyata, seperti pada novel-novel karangan Dan Brown. Bedanya novel karangan Michael Scott ini lebih banyak menggunakan hal-hal dan obyek-obyek yang menurut banyak orang hanya ada di dunia dongeng, seperti mahluk-mahluk monster, dewa-dewa dan obyek-obyek fiksi lainnya. Tapi menurut saya justru inilah kekuatan dari novel ini, dengan membawa pembacanya membayangkan suasana dan gambaran dari hal-hal tersebut sehingga pembaca bisa terus terhanyut dalam alur cerita....yah...setidaknya ini yang terjadi pada saya...hahaha.


Intinya, buku yang saya beli pertama kali ini adalah buku yang benar...maksudnya adalah bahwa ternyata sampai saat ini sudah ada 3 buku yang dirilis oleh penerbit yang merupakan satu rangkaian novel yang bersambung. Untung saya tidak salah beli buku, jika salah, wah....lumayan kesal karena terpaksa mengulang kisah dari awal dimana hasil akhirnya sudah saya ketahui. Buku pertama adalah The Alchemist yang dirilis pada tahun 2007, kemudian The Magician yang dirilis pada tahun 2008, dan yang terakhir adalah buku ke-3 dengan judul The Sorceress yang dirilis pada tahun 2009. Karena membaca novel ini sama asyiknya dengan menonton serial Lord of The Rings, maka di sela-sela pekerjaan kantor yang cukup sibuk dan sisa-sisa waktu luang yang ada, buku ini selalu menjadi pelampiasan untuk sedikit rileks. Saat ini buku ke-3 sedang saya baca, dan jika melihat di internet ternyata sudah ada buku ke-4 yang sudah dirilis di toko-toko buku di Amerika. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, buku yang berjudul The Necromancer dapat segera dirilis....apa itu Necromancer?....silakan dibaca sendiri di novel-nya. Yang pasti buku-buku ini sangat sesuai dengan selera saya, yang mana saya bukan seorang komentator novel atau karya sastra, dan kebetulan buku ini menampilkan alur cerita dengan tokoh-tokoh mitologi yang merupakan kesukaan saya. Bagi yang menyukai cerita-cerita seperti Lord of the Rings, The Golden Compass, menurut saya novel ini bisa menjadi pilihan mengisi waktu luang. 



1 komentar:

  1. setuujuu.
    klo udah baca novel ini gak bisa berenti sebelum slesey smuanya.hehe

    BalasHapus