Rabu, 06 Januari 2016

CISV Local Camp, Yogyakarta, 18-23 Desember 2015



Beberapa waktu yang lalu salah seorang kenalan dekat kami memberikan informasi mengenai sebuah organisasi internasional yang memiliki misi utama berupa pencapaian perdamaian melalui hubungan persahabatan anak-anak. Awalnya dimulai dengan obrolan mengenai keinginan kita untuk melibatkan si sulung, Nadhisa, dalam kegiatan yang sifatnya membangun kemandirian seperti homestay atau camping atau sebagainya, dimana kegiatan tersebut tanpa kehadiran orang tua. Dan sampailah kami kepada informasi yang diberikan oleh kenalan kami tersebut pada organisasi yang menamakan dirinya Children's International Summer Villages (CISV).

CISV adalah organisasi non-pemerintah yang sudah menjadi partner dari UNESCO yang sejarahnya dimulai pada tahun 1950 pada saat berakhirnya Perang Dunia ke II. CISV memiliki kegiatan rutin tahunan yang sifatnya internasional, dan juga lokal melalui Chapter-chapter yang tersebar di banyak negara, termasuk Indonesia. Chapter lokal inilah yang diperkenalkan kepada Keluarga Kecapi dan ternyata setelah kami mengikuti pertemuan pertamanya sebagai perkenalan umum, Dhisa cukup antusias untuk mencoba bergabung di dalam salah satu agenda acara CISV yaitu Local Camp. 

CISV Indonesia dibentuk pada tahun 1991 dan saat ini baru terdapat 2 Chapter CISV yang kedua-duanya berada di Jakarta, yaitu Chapter Krakatau (untuk wilayah Jakarta tengah hingga selatan) serta Chapter Cendrawasih (wilayah Jakarta lainnya). Anggota dari CISV ini adalah para sukarelawan yang umumnya berasal dari para orang tua anak-anak yang ikut sebagai anggota CISV. Salah satu program lokal yang diusung oleh CISV adalah local camp dimana anak-anak dengan minimal umur yang dipersyaratkan akan berangkat mengunjungi suatu tempat (luar kota) dengan didampingi oleh leader (pendamping) selama kurang lebih 1 minggu. Kebetulan waktu nya sangat pas saat kami mengikuti pertemuan awal CISV dan umur Nadhisa juga sudah cukup untuk bisa mengikuti kegiatan local camp tahun ini yang mengambil tempat di Yogyakarta. Karena sifat-nya yang sangat positif dan dapat membantu kemandirian anak.

Keberangkatan

Dio, Pandu, Radiya, Mitta (Leader), Chiara, Lulu, Nadhisa
Rombongan local camp dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing terdiri dari sekitar 7-8 anak, dan tiap kelompok didampingi oleh 1 orang leader (pendamping). Mereka berangkat hari Jumat malam menggunakan kereta api Argo Taksaka dari Stasiun Gambir pukul 20:45 malam. Nadhisa cukup bersemangat dengan acara ini karena akan berkenalan dengan anak-anak sebaya yang berasal dari berbagai latar belakang.

Perjalanan dengan kereta ke Yogyakarta ditempuh selama kurang lebih 10 jam. Selama perjalanan kegiatan banyak diisi dengan beristirahat/tidur sementara sebagian anak menggunakan waktu untuk bermain/mengobrol dengan teman-temannya. Bagi sebagian peserta Local Camp acara kali ini bukan yang kali pertama untuk mereka, sehingga banyak yang sudah saling mengenal satu dengan yang lain.

HARI 1
Hari berikutnya, Sabtu, 19 Desember 2015 sampai di Stasiun Tugu, Yogyakarta pada pukul 04.30 pagi. Dimulai dengan sholat subuh di stasiun dan disambut dengan sedikit gerimis hingga tiba di lokasi camp yaitu Sambi Resort, Kaliurang. Sesampainya di Sambi Resort, peserta diberikan waktu untuk istirahat sejenak sebelum makan pagi. Acara dimulai dengan penjelasan mengenai keselamatan/safety briefing dari tim Sambi Resort, peraturan-peraturan selama di camp (do’s and don’ts) dan dilanjutkan dengan acara perkenalan satu dengan yang lain melalui Name Games hingga sebelum makan siang. Acara kemudian dilanjutkan dengan istirahat hingga waktu makan malam. Di rentang waktu selama istirahat, para peserta ada yang tidur dan juga sekedar istirahat di dalam kamar. Hari pertama ini ditutup dengan permainan fruit salad game, lullaby dan flag down.

Aktivitas hari ke-1

HARI 2
Hari kedua, Minggu, 20 Desember 2015 diawali dengan Flag Up (menyanyikan lagu CISV), sarapan pagi lalu persiapan menuju ke Desa Pentingsari (desa wisata di dekat Sambi Resort). Diiringi oleh matahari pagi, rombongan berangkat menuju Desa Wisata Pentingsari menggunakan mobil pick-up. Anak-anak sangat bersemangat dan bahkan meminta untuk sekali lagi naik mobil pick-up.
Sesampainya di Desa Pentingsari rombongan disambut dengan tarian khas Yogyakarta dengan alunan gamelan yang dilanjutkan dengan bonding-games dari pihak Desa Pentingsari. Anak-anak dibagi dalam tiga kelompok kemudian masing-masing masuk ke tiga station yang berbeda yaitu Gamelan, membuat Cerorot, dan membuat Janur.
Setelah makan siang di Joglo kami kembali dijemput oleh mobil pick-up untuk ke kolam ikan. Disana anak-anak berkompetisi untuk menangkap ikan. Walaupun sulit namun ada beberapa anak yang berhasil mendapatkan ikan. Setelah itu rombongan diajak oleh pihak Desa Wisata Pentingsari untuk membajak sawah dan menanam padi.
Sore harinya rombongan kembali ke Sambi Resort diiringi dengan gerimis hujan. Kegiatan hari itu dilanjutkan dengan makan malam kemudian kegiatan 'Dress the Leader'. Namun sebelumnya anak-anak harus mengikuti lelang untuk mendapatkan perlengkapan/peralatan untuk merias. Tema dari 'Dress the Leader' adalah penyanyi dangdut. Hari inipun ditutup dengan flag down sambil menyanyikan lagu CISV dan lullaby.

Aktivitas hari ke-2


HARI 3
Hari ini adalah hari Senin tanggal 21 Desember 2015 yang dimulai dengan sarapan pagi seperti biasa. Dilanjutkan dengan aktifitas pertama yaitu water game. Dimulai dengan permainan Splish Splash, Submarine dan ditutup dengan swimming time. Karena hari itu sangat terik, anak-anak bahagia bisa berada di dalam kolam renang. Kegiatan dilanjutkan dengan shower dan makan siang, dan dilanjutkan kembali dengan aktifitas di dalam ruangan yaitu 'Auction' dimana anak-anak harus melakukan bid untuk membeli barang-barang yang kemudian akan dipakai sebagai peralatan di role play mereka. Setelah istirathat dan sholat magrib, acara bebas dianjutkan dengan makan malam. Aktifitas terakhir di hari itu adalah Talent Show. Karena sebelumnya para peserta sudah diberitahu mengenai acara ini, maka mereka sudah mempersiapkan diri dengan materi masing-masing. Beragam talenta dan keahlian ditampilkan oleh para peserta mulai dari menyanyi, bermain gitar, sulap, membacakan cerita, hingga pertunjukan boneka. Hari ini ditutup lebih awal dikarenakan besok pagi sekali mereka harus meninggalkan campsite untuk kegiatan ekskursi.


Aktivitas hari ke-3

HARI 4
Hari ke-4 ini dimulai lebih pagi dari biasanya. Pukul 07.00 peserta sudah selesai sarapan dan meninggalkan campsite untuk mengikuti ekskursi (excursion) pukul 08.00. Perjalanan ekskursi dimulai dari Museum Sandi yang merupakan museum yang menyimpan kode-kode rahasia Indonesia. Walaupun perjalanan ekskursi ini cukup singkat namun banyak hal yang bisa dipelajari oleh para peserta. 
Tujuan kedua adalah Keraton Yogyakarta. Walaupun keadaan Keraton saat peserta tiba cukup padat namun tidak mematahkan semangat para peserta untuk memperhatikan informasi yang diberikan oleh pemandu. Berhubung cuaca saat itu sangat panas dan waktu sudah sangat lewat dari yang dijadwalkan maka rombongan langsung melanjutkan perjalanan ke Malioboro untuk makan siang. 
Setelah makan siang, perjalanan diteruskan ke tujuan berikutnya yaitu Museum De Mata dan De Arca. Museum De Mata merupakan trick eye museum dimana para peserta dapat bebas berfoto menggunakan latar belakang yang merupakan gambar 3-dimensi. Sementara museum De Arca merupakan museum yang berisi replika dengan ukuran asli tokoh-tokoh terkenal baik dalam maupun luar negeri. 
Tujuan terakhir pada ekskursi ini adalah Toko Oleh-oleh Mirota di Kaliurang. Peserta menghabiskan waktu di tempat ini untuk membeli oleh-oleh bagi keluarga maupun teman. 
Setelah perjalanan ekskursi selesai dan rombongan kembali ke campsite, peserta kemudian makan malam hari ke-4 ini ditutup dengan melakukan evaluasi dan Circle of Life.


Aktivitas hari ke-4

HARI 5
Hari terakhir ini adalah perjalanan pulang menuju Jakarta. Berbeda dengan saat perjalanan berangkat menuju Yogyakarta yang menggunakan kereta api, perjalanan pulang ini menggunakan pesawat terbang. Anak-anak tiba sekitar pukul 10:30 di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng. 

Saat ditanya mengenai pengalamannya selama mengikuti local camp sepertinya Dhisa sangat senang dan bahkan sudah menantikan kegiatan CISV lainnya yang akan datang. Tampaknya di tahun-tahun mendatang, kita sudah tidak akan sulit untuk menawarkan kegiatan-kegiatan sejenis karena sepertinya Dhisa sendiri yang akan terus menagih untuk kembali mengikuti kegiatan luar rumah semacam ini. Satu acara dari CISV yang memang sudah kita harapkan agar Dhisa bisa ikut serta yaitu 'VILLAGE', yaitu acara sejenis dengan taraf yang lebih tinggi karena merupakan acara Internasional dan diikuti oleh perwakilan dari berbagai negara. Semoga Dhisa bisa ikut di dalam acara ini karena peserta yang akan mewakili dari masing-masing negara harus melewati proses seleksi. Semoga berhasil ya nak...dan semoga Papa Yudhi ada rejeki untuk memberangkatkan mu.... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar